Jak lon sidro u banda

Rabu, 20 Februari 2013

NgAmPuS MaMpUs

 Kuliah itu macam taik (kotoran) yang bau dan berenang cepat dalam derasnya aliran darahku. Kotoran itu memang banyak aturan harus dibuang ketempat yang seharusnya agar tidak tercium oleh orang dan membuat jijik.
          Sama juga dengan kuliah pikirku, terkadang terasa seperti dipersulit. Yang mudah dibuat tidak mudah, yang tidak mudah juga tidak di pikirkan untuk mudah.
Bagi anda sendiri yang seperjuangan denganku pasti tau dong apa aja yang mudah dan tidak mudah tersebut. Tak perlu disebutkan, nanti malah beda argumen dan sedikit terjadi perdebatan yang tidak saling menguntungkan.’’Rugi dach”
          Di kuliah juga penuh tanda tanya, misalnya :
Lho, hari ne gX masuk toh...?” telat informasi,biasalah anak muda* efek samping ngulang  Mk bareng adek leting.. L
Pak, saya kemaren gx ikut final, boleh saya ikut finall susulan..? “ efek ke asyikan jj hingga lupa daratan.’’ :D
Waduh, kok nilai saya A..?  #sedikit mengeluh# seharusnya C atau D nilai saya buk ..”efek sadar diri”
Kenapa IPK saya turun..? padahal sudah kubawa kelantai dua kemaren, ntah siapa yang bawa turun. Sial benar “efek mabok”
          Nah, anehkan? Terlalu banyak tanda tanya dikampusku kalo disebutkan satu persatu. Memang benar seperti katanya lagu Goodbless yang vokalisnya Ahmad Albar.
Lagunya ginilo.....
Haruskah? Kita beranjak kuliah yang penuh tanda tanyaaaaaaaa, lebih baik di sini rumah kita sendiri. Wohohohohohoh
          Haruskah kita kuliah? Harus atau tidak harus? Bingung ya ngejawabnya. Dari pada bingung mending jawab aja harus tidak harus sekalian.
Kalo dalam bahasa aceh berbunyi “ payah hana payah”, hom  kah.
Wkwkwwkwkwk

          Belum lagi hal2 konyol yang terjadi di cmpuz dan Cuma sedikit mungkin yang bisa diingat.
Saat saya kuliah hal konyol yang terjadi adalah saat dosen memberi pertanyyaan dan menyuruh mahasiswa menjawab pertanyaan dengan cara tunjuk dengan dengan cepat.
 Saat itu saya yang pertama tunjuk tangan, tapi malah cewek yang duduk disamping kananku yang disuruh menjawab pertanyaan sang dosen,memang palak aq saat itu. *mestinya aq yang menjwab tadinya.

Nah, belajar dari pengalaman tersebut akhirnya aku sadar yang bahwasanya tunjuk tangan yang dimaksud adalah mengangkat tangan lurus dan tinggi kemudian menunjuk atap ruangan. Coba saja aku tunjuk atap dan tidak menunjuk tangan kiri dengan tangan kananku,pasti aku yang duluan menjawabnya. “gila benar”*^%#

Pernah juga hal konyol terjadi pada dosen itu sendiri, saat mau masuk ruangan kursi tempat duduk sang dosen telah tiada karena telah saya ambil sebelumnya. Hahaaha*paleh *&^%$..
Akhirnya sang dosen mengambil sendiri kursi lain di ruang sebelah,  maklum stok kursi terbatas di IAIN sekarang. Huffft..

Tidak setuju

          Namun saya sangat tidak setuju ketika akademik mengumumkan bahwasanya anak dosen bebas SPP. Pengumuman itu biasanya selalu ada setiap selesai UAS (Ujian Akhir Semester) di papan informasi/mading fakultas. Tapi saya tidak terlalu protes karena saya pikirmereka juga termasuk golongan anak yatim, apalgi kampus juga punya bokap nyokapnya tu. 

Pasti juga bnyak mahasiswa tidak setuju dengan hal tersebut, namun apa boleh buat taik kambing bulat bulat.
Saya juga tidak setuju saat dosen yang mengajar mata kuliah adalah dosen sibuk yang juga punya kerja lain selain ngajar, itu sangat mengganggu  karena biasanya dosen itu sulit memberi informasi masuk atau tidaknya kuliah pd hari tersebut. Informasi yang ada biasanya hanya saat mithem dan final saja. Dikirim tugas ke email atau grub di facebook lah ini itu lah,macam2 dum piasan. Sialan..

sungguh terlalu,  dosen pikir mahasiswa itu Cuma kuliah saja di banda aceh ini padahal banyak kerjaan lagi yang harus diselaesaikan selain ngampus. Tanpa informasi mahasiswa seperti perahu tanpa nahkoda, maju boleh mudur boleh resiko nilai di KHS. ^^^Taik.#

**************************
Akhir2 semester ini (smester VIII) banyak mahsiswa yang mondar mandir di kampus.ada yang isi krs, ambil Khs ada juga yang isi KRs semster delapan dengan mengulang semua mata kuliah  tinggal di semester genap sebelumnya. Etelah siap isi krs lagi lagi mahasiswa di sibukkan dengan urusan mencari penasehat akademik dan ketua jurusan guna hanya untuk tanda tangan saja di Krs dan Khs.
Mencari penasehat akademik seperti mencari bupati, sementara mencari ketua jurusan bagaikan mencari guburnur.
Mending cari lembu, banyak berkeliaran tu di luar kampus. Atau cari ikan di pantai syiah kuala, kan lumayan tu buat makan di kos. J
          Namun ada juga mahasiswa yang keinginannya cepat selesai kuliah, ya macam macam lah tujuan  setelah lulus. ada yang mencari kerja, ada yang mau nikah, ada yang mau tinggal di kampung  kembali bersama keluarganya ada yang ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, ada yang ingin merantau lebih jauh lagi.  Ada juga yang ada ada aja..
 Tapi kalo dipikir pikir kuliah itu tidak memberikan jaminan apa apa, kalaulah lulus kita dapat gelar. gelar selembar ijazah yang juga bisa berguna untuk bungkus mi goreng spesial di warkop.
          Woe ,Apa ada ijizah yang dijual di kampus ini? Jika ada banyak mahasiswa berusaha untuk bisa membelinya.  Kalau anak pejabat mungkin kampus juga akan ia beli bila dijual. Itu tidak diragukan lagi* zaman edan ne sob..
Jika ijazah dijual sungguh sangat menyenangkan bagi yang mampu, yang tidakmampu bagaimana? Kasian juga ya.. Mudah2an tidak dijual ijazah di kampus negeri ini, biarkan mahasiswa berusaha semampunya untuk selembar ijazah yang bergelar sarjono.


   ****
Jangan pernah bertanya Kenapa mahasiswa semester akhir  atau abang leting terus mengadu nasib diperkuliahan dan tetap ngotot sarjana sampai saat ini,..?
 itu semua karena tanggung jawabnya terhadap orang tua di kampung yang telah mempercayainya untuk merantau dan kuliah di banda aceh.

Ijazah itu tidaklah penting, tapi yang SELALU terbayang rasa tanggung jawab tersebut bukan kerja bukan cepat selesai dan bukan nilai yang bagus (cumlod) yang dibutuhkan’’ sebelum di drop out mereka akan terus ngampus walau berurusan dengan dosen itu itu lagi dan walau bergaul dengan adek leting di ruangan.

Note:  Wisuda dan Ijazah itu bukti kuat bahwa anaknya telah selesai kuliah

# Semoga saja anak muda tidak tua diKampus dan tidak MaMpUs dikAmPuS ..
Aminnnnn...

SEKIAN & TERIMONG GENASEH
20 FEBBUARI 2013
Ttd

NAZARULLAH

1 komentar: